Kamis, 01 November 2012

MENUAI KACANG


Beberapa kali hand phone saya berdering siang itu, Tenyata ketua Jaroe -Fadhlan Bachtiar- menghubungi saya. Dari komunikasi melalui udara itu berorientasi kepada pertemuan komikus yang terhimpun di Jaroe, ada hal yang sangat urgen untuk dibahas sepertinya. “Pukul empat sore kita udah di Paknek Kupi ya, bawa beberapa perwakilan dari Panyoet” begitu katanya dari seberang. Kontan saya penasaran, ada apa kiranya?

Pukul 16.00 sudah lewat, Saya belum saja beranjak dari tempat kerja. Rapat redaksi mengharuskan saya bertahan di kantor. Beberapa kali SMS dari rekan panyoet saya terima, perihal bahwa mereka sudah sampai di lokasi pertemuan itu. Untuk memastikan kehadiran saya mengirim pesan singkat kepada ketua Jaroe bahwa saya akan hadir agak terlambat, untungnya beberapa Penyoetista sudah di sana. Saya sedikit lega. Usai rapat di kantor saya langsung tancap gas menuju lokasi pertemuan itu, salah satu warung kopi plus Wifi di Peunayong. Syukur, dari parkiran saya langsung dapat mengetahui tempat mereka diskusi. Ramai. Saya mengambil posisi yang memungkinkan mendengar sisa informasi yang mungkin belum mereka diskusikan. Terus terang sebelumnya saya bahkan belum mengetahui wacana apa yang sedang dibicarakan.

Pertemuan Pertama KA-CANG di Paknek Kupi
Seiring diskusi itu berlangsung, saya menangkap beberapa poin yang menjadi inti dari pertemuan yang saya hadiri 30 oktober 2012 petang itu. Yaitu Jaroe dengan talent komikus yang dimilikinya ingin membuat komik, mungkin tepatnya media massa yang bersifat promo komersil dengan sarana komik. Niatnya tidak lain adalah memberikan influence super positif demi pengembangan Jaroe sendiri –baik management maupun pengkaryaan- dan sekaligus membentuk paradigma  baru terhadap dunia kesenirupaan Aceh.


Agaknya pertemuan ini berlangsung cukup alot lantaran ini merupakan gagasan yang baru membuncah, walau diakui bahwa gagasan untuk melahirkan media ini jauh-jauh hari sudah pernah diwacanakan, 2-3 tahun yang lalu, bahkan sebelum Jaroe lahir. Hal yang alot terjadi ketika pembentukan pengurus dan pengurusan media ini, apa, siapa dan bagaimana?

Pertemuan Kedua
Hal yang paling mungkin yang menyebabkan alotnya sesi diskusi ini terletak pada pembentukan pengurus, beberapa gagasan kreatif muncul dari pegiat komik yang sudah makan asam garam di dunianya. Terlalu bagus hingga sulit untuk dipertimbangkan dan saya percaya itu! Terlepas dari itu semua, Gagasan untuk mengkomersialkan karya berupa komik adalah hal yang sangat positif saat ini, Entah esok. Mengingat perkembangan komik di Indonesia saat ini berada pada titik keemasan setelah beberapa dekade sempat mati suri  dan kita –komik indonesia- terus tertimbun dihujani komik-komik import, Sebut saja komik manga dari negeri matahari terbit atau komik Super heronya negeri paman sam itu yang terang-terangan telah mempengaruhi pembaca indonesia, termasuk Aceh.


Tidak mungkin pembaca komik di Aceh tidak mengenal Naruto, Bleach, One piece, detektif conan dan lain-lain tapi apa mereka kenal Gam Cantoi, Dokaha, Utoh banceh atau Cangklak yang justru lebih dekat dengan keseharian mereka? Saya dapat memastikan hanya segelintir yang mengenal tokoh-tokoh komik garapan komikus lokal ini. Ironis memang, namun itu adalah kenyataan yang tak dapat dipungkiri. Bagaimanapun kita kecewakan hal ini perlu kita sadari sebenarnya bahwa tokoh-tokoh tersebut tidak benar-benar dekat dengan mereka, alasannya jelas, mereka hadir pada terbitan -media massa cetak- dan bukan utuh sebagai komik. Nah bagaimana sekarang atau nanti?


Suasana Diskusi Ka-Cang
Perlu kita sadari bahwa di belahan bumi yang lain, komik adalah sebuah industri yang tentu banyak orang yang terlibat didalamnya bahkan di Eropa Komik merupakan Mother of Art yang dijunjung tinggi kedudukannya. Berbeda dengan paradigma pembaca di Aceh yang mungkin hanya menganggapnya sebagai hiburan atau banyolan belaka. “Paradigma seperti ini yang harus diluruskan!” Statmen ini yang saya dapat di antara sayup-sayup Azan Magrib berkumandang dan mengharuskan untuk jeda -Beribadah.


Usai magrib Saya sadar bahwa komik ini bahkan telah diberi nama : Kacang atau Ka-Cang! Layaknya tanaman, Kacang kemudian harus butuh penanam dan pemupuk agar tanaman kacang itu tumbuh subur dan hidup berkembang. Tidak hanya ditanam lalu dibiarkan hingga mati begitu saja. Lalu siapakah yang akan menjadi petani di perkebunan ini?


Tersebutlah Deqy firnanda yang terkenal dengan komik Maman Botak. Olexs (Firmansyah) terkenal dengan Cangklak dan Bg Olexsnya. Tauris Mustafa terkenal dengan telah melahirkah tokoh Dokaha*. Iswadi basri dengan beberapa buku komik yang telah terbit.  BOB dengan karakter komik yang khas. Nurhadi terkenal dengan Utoh Bancehnya. CPAS yang terus memproduksi komik2 dalam garapannya. Hasbiallah Yusuf terkenal dengan mamat bin baba dan si Mbek nya dan saya Rasnadi Nasry yang belum ada apa-apanya ini.


Merekalah yang akan menjadi artis komik yang akan mengisi Kacang dengan karakter-karakter komik -mungkin tokoh baru- yang akan selalu dekat dengan pembacanya. Di samping banyak terlibat orang-orang lain baik marketing, publisher, dan tim-tim lainnya yang akan membantu pengembangan komik Kacang ini.
Sejauh Saya mendengar diskusi ini, akan hadir bersama Ka-Cang seorang tokoh komik yang bernama Mr. Cang. Kita tak akan pernah mengenal bagaimana rupa Mr. Cang saat ini, apakah imut mungil yang bersemangat atau barangkali terlihat lebih garang, bringas, kumisan yang arogan? Kita tak akan pernah tau itu. Mr. Cang masih misterius seiring Komik Kacang belum hadir.


Walau seperti apapun rupa Mr Cang nantinya, perlu diingat dan digarisbawahi di hati kita masing-masing bahwa tokoh komik, Siapapun dia pasti akan menjadi sesorang yang istimewa bagi penikmatnya. Percayalah!


*Eksklusif - Plane deskripsi Fisik Komik Kacang 

1. Ukuran A5
2. 8 halaman termasuk Cover
3.  akan berisi info komunitas Jaroe
4. Hitam Putih dan akan Terbit 2 Mingguan


Segenap Panyoetista - Turut dalam doa semoga Komik Kacang akan menjadi tolak ukur perkembangan komik Aceh dan akan menjadi Khasanah perkembangan komik indonesia. Maju terus Jaroe! Maju terus Komikus Aceh! Maju terus Komik Indonesia!


Ketum PANYOET

Selasa, 16 Oktober 2012

Selamat Ulang Tahun yang Pertama Panyoet

"Saatnya bakar-bakar!!" Kami sumringah setelah memarkirkan motor di lokasi rihlah, - Ujong batee- Salah satu objek wisata bahari yang tak jauh dari kota Banda Aceh. Semua kebutuhan perlengkapan sudah diturunkan, Piring, tikar, segalon air, buah dan tentu saja hidangan utamanya: potongan-potongan ayam yang siap dipanggang di atas bara api, Namun seketika itu juga rona wajah ceria kami berubah 180 derajat setelah kami menyadari tidak membawa pangangan, bahkan pisau untuk membelah buah semangka, bahkah korek api sekalipun. dan tentu saja ini bukan hal yang bisa disebut menyenangkan. lalu apa yang harus kami lakukkan terhadap ayam-ayam penganguran ini?


Sesuai dengan kesepakatan minggu 14 okt 2012, Panyoet akan mengadakan rihlah sekaligus
Syukuran atas usia Komunitas Komik Aceh yang Genap 1 tahun. Pagi itu saya dan beberapa panyoetista yang lain berkumpul di lapangan tugu USK untuk bersama menuju rumah Marzalilna/Isni Wardaton. Dari sana kami akan membawa semua perlengkapan  dan konsumsi, namun beberapa lainnya menyusul dan langsung menuju lokasi. Sementara Meutia yang tinggal di seputaran Kahju menunggu kami di simpang Cot paya, karena untuk menuju lokasi kami melewati jalur tersebut, Akhirnya Kami berangkat bersama sampai ke lokasi dan peristiwa lucu itu terjadi. pada saat hendak mengeksekusi ayam untuk dipanggang justru perlengkapan pemangangan tidak dibawa. Kami tidak lantas berkecil hati, nasib baik Meutia yang rumahnya paling dekat dengan lokasi bersedia mengambil panggangan dan perlengkapan lainnya ke rumah. Sambil menunggu kedatangan Meutia Kami pun menyalakan Api dari korek api pinjaman penjual di pantai.

"Kok.. batoknya ga kebakar-kebakar ya??"
"batoknya masih basah kali??"
"bukan-bukan... itu gak ada minyaknya ya mana mau kebakar!!"
"Eh... itu batoknya jangan ditumpuk-tumpuk begitu!! ya mana mau menyala apinya kalo ga ada oksigen!!"

Masing-masing tetap pada teori yang berbeda, yang jelas batok-batok yang diharapkan menjadi bahan bakar itu tetap tidak terbakar. kami tak menyerah dan tak kehilangan akal, tumpukan batok kelapa itu akhirnya dilalap api juga dan tepat setelah menjadi bara Meutiapun tiba dengan membawa panggangannya. Tanpa mengulur waktu kamipun membagi tugas, Laki menjaga Ayam agar tidak gosong, perempuan menyiapkan bumbu dan menyerut buah untuk minuman dingin. dan Taraaaaaa..aaaa... Hari itu adalah makan siang yang paling spesial bagi Panyoet. Makan siang perayaan. Makan siang untuk bersyukur atas usia panyoet yang masih muda. Ibarat balita, Panyoet bagai bayi yang baru saja mampu merangkak dan berusaha berdiri.


Rihlah kedua ini, menumbuhkan semangat baru, membangkitkan kembali gairah kebersamaan, yang mungkin beberapa saat lalu sempat lesu dan pantai benar-benar menjadi penyembuh yang mujarab, pasirnya, hembusan anginnya, pemandangannya, debur ombaknya, air lautnya yang bening hingga Kami tak kuasa menahan diri untuk tidak menyeburkan diri. Pasir adalah kanvas bagi kami lalu kami torehkan karya keberagaman dan keceriaan.


Inilah indahnya kebersamaan, Sering terselip kelucuan, tercurah kegembiraan, tersimpan kesenangan bahkan tentu saja terlintas kekecewaan dan kekesalan, namun bukankah itu semua merupakan keindahan dari perbedaan?

Dengan keberagaman itulah kita saling mengisi demi persamaan, Bahkan Allah SWT telah mengabadikan ini dalam kitab sucinya bahwa dengan berbeda itu kita bisa saling mengenal dan saling mengerti.

Minggu ini Akan menjadi Awal yang baik untuk minggu-minggu seterusnya, Bagi Pencerita dan penulis naskah, bagi Illustrator, bagi komikus, bagi kartunis, bagi pelukis, bagi kita Panyotista.
BAGI PANYOET!!


Selamat Ulang Tahun yang Pertama Panyoet :)


HORAAAI...........!!!

Kamis, 19 Juli 2012

Tips Ramadhan Ceria!

Ramadhan nggak boleh identik dengan lemes. Ramadhan kali ini harus penuh dengan warna. Dan, taraaaaaaaaaaaa! Ramadhan asik binti ceria dataaaang…!

Salam Panyoetista, gimana dengan persiapan Ramadhan kamu? Sudah ada rencana mau ngapain? Wah, pasti sebagian dari kamu sudah punya agenda donk. Dan pasti seru bisa bikin Ramadhanmu ceria abis.

Buat kamu yang belum punya agenda apa-apa nih, yuuk nimbrung bareng Club Comic Panyoet Aceh. Karena kami bakal bagikan beberapa tips buat ngisi agendamu yang kosong, dan tentu bikin kamu ceria, nggak lesu apalagi letoy, dan pastinya puasamu jadi nggak terasa sampe ngebuburit. Wah, apakah itu?

1. Ngisi waktumu dengan mengunjungi toko buku, bisa buat nambah koleksi dan wawasan kamu. Bagi kamu yang lagi minim uang saku, bisa tuh kunjungi rumah peminjaman (atau kita kenal rental) novel atau komik. Buat sebagian dari kita tentu novel dan komik bukan barang asing. Ahaaa! Pasti!

Nah, membaca bisa membuat puasamu tetap ceria dan dapat ilmu baru pastinya. Asik!
Saran sih, kamu bisa ngelirik komik salah satu anggota Panyoetista HasbiallahYusuf, komik
yang lucu abis dan dijamin bikin puasamu jadi rame. Wow!
Buruuuuan! Hehe 

2. Selain dengan membaca, boleh donk lemesin tangan, eiits bukan lemesin badan yaaw, tapi lemesin tangan. Aha! Kalimat itu biasa kami gunakan untuk menggambar, istilah lain dari pemanasan. Hiaaaak! Wkwk…
Nah, diantara kalian mungkin ada yang gemar coret-coret, boleh tuh kembangin bakatnya 
dengan berlatih menggambar. Coba-coba garap komik misalnya, nggak usah yang berat-berat dulu, misalnya komik strip (buat contoh bisa nih belajar dari karyanya Panyoetista: komikstrip). Atau dari sebagian kalian ada yang suka nulis. Ah! Itu bisa juga, kayak kami ini nulisin blog buat kamu-kamu. Gimana?
Oke kan?

Kalau kalian lagi miskin ide, adu duu pasti sebel banget kan? Eeiits, jangan sebel-sebel dulu nanti puasamu tidak asik lagi. Hhmn, gimana kalau untuk idenya pakai tema sekitaran puasa. Tentu donk puasa di daerahmu beda-beda dengan daerah kami (Aceh). Misalnya rutinitas warga kampung kamu saat membangunkan warga pakai TOA meunasah, atau ada yang pakai odong-odong keliling kampung sambil putar lagu kasidah, ‘jilbab jilbab putih…’. Ooops! XD

3. Buat kamu yang penasaran dengan perkembangan kemampuan gambarmu sejauh mana dibandingkan teman lainnya. Asik tuh kalau berkunjung ke blog atau situs komik indie seperti www.ngomik.com atau devianart untuk membandingkan kemapuanmu. Tentunya setiap orang miliki sudut pandang yang berbeda, dengan kemampuanmu menilai kekurangan dari teman bisa saja kamu melahirkan karya yang lebih bagus dari mereka. Gimana? Berani? Pasti donk.

Intinya belajar dan tetap semangat. Sssst! Mumpung baca-baca di ngomik.com masih gratis. Wkwkwk.
Dan kamu bisa jadi anggota juga lho. :O

Bosan dengan suasana kamar? Gimana kalau pindahkan kamarmu ke mesjid. Ooow, maksudnya kamu lho yang ke mesjdi. Sekalian manen pahala dan huting gambar di sana. Ahahaha….

Eeh, pernah ketemu bapak-bapak yang gelagapan pas henponnya bunyi ketika sedang shalat?
Gimana ekspresinya? Wkwkwk…
Atau pas lagi shalat ada kejadian terjun payungnya si cicak tepat ke muka seseorang.
Wkwkwk…

Nah! Bisa buat ide gambar kamu kan? Ssth… jangan-jangan kamu sendiri yang sedang asyik perhatikan kesalahan orang, malah pakai mukena sebagai sarung. Gimana tu ya? #bayangin
sambil ngakak. Wkwkwk… XD

3. . Buat nambah pahala, kamu bisa berbagi kasih dengan mereka yang membutuhkan bantuan. Bisa dengan mengunjungi panti jompo. Atau bermain bersama adik-adik di panti asuhan. Atau sekedar duduk mengeja alif ba ta dengan anak pemulung yang putus sekolah. Tentu mereka merindukanmu, dan kami juga (panyoetista). ^_^

Serta kegiatan ibadah lainnya yang bakal membanjirin pahalamu di bulan Ramadhan yang mulia ini. Yang pasti, kudu tetap berbagi kasih walau dengan sebuah senyuman.

Semangaaaaaaaaaaaaaaat!
Gimana dengan tips Ramadhan asik binti ceria? Udah tau mau ngapain kan? Kalau gitu, cemunguuuuuuuuuuuuuuuuuuuud ya teman-teman.  Dan, selamat menunaikan ibadah puasa. ^0^